10 fakta HIV-AIDS menurut WHO (2016)
1.
HIV adalah virus yang menginfeksi sel pertahanan
tubuh dan menyebabkan kerusakan yang progresif pada sel tersebut. Alhasil,
sistem kekebalan tubuh mengalami kerusakan dan menyebabkan tubuh mudah
terserang penyakit-penyakit infeksi. AIDS merupakan stadium lanjutan dari
infeksi HIV yang dimana penderitanya telah terinfeksi 1 sampai lebih dari 20
penyakit infeksi dan kadang disertai kanker.
2. HIV dapat menular melalui beberapa cara:
a.
Hubungan seksual tanpa pelindung (lubang kemaluan
ataupun anal) ataupun seks oral dengan penderita HIV
b.
Transfusi darah yang terkontaminasi atau
transplantasi jaringan yang terkontaminasi
c.
Penggunaan jarum suntik bersama atau penggunaan alat-alat
pengukir tato
d.
Melalui penggunaan peralatan bedah yang
terkontaminasi dan alat-alat tajam lainnya
e.
Transmisi dari ibu ke anaknya selama kehamilan,
persalinan dan saat menyusui
3. Terdapat beberapa cara untuk mencegah transmisi
HIV:
a.
Melakukan hubungan seksual menggunakan kondom
b.
Rutin melakukan pemeriksaan HIV dan pengobatan
untuk mencegah penyebaran penularan.
c.
Menjauhi penggunaan obat-obatan injeksi kecuali
dengan menggunakan jarum suntik steril.
d.
Memastikan darah yang dibutuhkan untuk donor
sudah diuji HIV negatif
e.
Melakukan sirkumsisi pada pria
f.
Jika terdiagnosa HIV segera memulai pengobatan
anti retroviral (ART) HIV untuk benefit kesehatan dan mencegah penularan ke
pasangan dan anak (pada ibu hamil)
g.
Gunakan obat pencegahan pada kondisi dimana Anda
telah terekspos kuman HIV di lingkungan kerja ataupun di tempat lainnya.
4. 36,7 juta orang di dunia terinfeksi HIV pada
tahun 2015 dan diantaranya sekitar 2 juta orang adalah anak-anak. Mayoritas komunitas
masyarakat yang terinfeksi adalah pada negara dengan pendapatan ekonomi menegah
ke bawah. Jumlah penderita baru pada tahun 2015 sebesar 2,1 juta orang. Adapun perkiraan
orang yang meninggal karena HIV keseluruhan sebanyak 35 juta orang, termasuk 1,1
juta orang pada tahun 2015.
5.
Kombinasi terapi 3 obat anti HIV (anti
retroviral therapy/ART) mencegah replikasi HIV dalam tubuh. Apabila reproduksi
HIV dihentikan, maka sel kekebaan tubuh dapat hidup lebih lama untuk
memproteksi tubuh dari ancaman penyakit infeksi. Penelitian menunjukkan terapi
kombinasi obat HIV menurunkan jumlah virus dan menurunkan penularan kepada
pasangan hingga 96%.
6.
Pada pertengahan 2016, sebanyak 18,2 juta orang seluruh
dunia mendapatkan terapi ART. 16,2 juta orang merupakan penduduk dari negara
dengan pendapatan ekonomi menengah ke bawah. Pada tahun 2016 WHO mengeluarkan edisi
kedua “Consolidated guidelines on the use
of antiretroviral drugs for treating and preventing HIV infection” yang
merupakan panduan rekomendasi terbaru diantaranya upaya pengobatan HIV seumur hidup bagi anak-anak, remaja
dan dewasa termasuk ibu hamil yang terinfeksi HIV tanpa melihat angka CD4nya.
WHO juga memperpanjang rekomendasi pengobatan pencegahan HIV (PrEP) pada orang
tertentu yang beresiko terinfeksi HIV. Regimen pengobatan alternatif pada lini
pertama juga direkomendasikan.
7.
Melakukan tes HIV dapat membantu ketepatan
pengobatan pada mereka yang membutuhkan. Mempercepat upaya skrining HIV dan
memulai pengobatan sangat diharapkan untuk mencapai tujuan bebas HIV pada tahun
2030. Pengujian HIV masih terbatas pada beberapa wilayah saja. Perkiraan 40%
orang terinfeksi HIV atau lebih dari 14 juta orang di dunia yang terinfeksi HIV
masih belum terdiagnosa dan diberikan pengobatan. WHO merekomendasikan upaya
inovatif dengan melakukan tes HIV secara mandiri dengan perhatian dari pasangan
untuk meningkatkan pelayanan tes HIV pada penderita yang belum terdiagnosa.
8.
Sekitar 1,8 juta anak hidup dengan HIV di dalam
tubuhnya. Menurut survei, mayoritas anak-anak tersebut bermukim di wilayah
Africa sub-Sahara dan ditulari oleh ibunya. Sebanyak 150.000 anak terinfeksi
pada tahun 2015
9.
Menghentikan jalur penularan dari ibu ke anak
kini menjadi nyata. Pada tahun 2015, WHO mendeklarasikan Kuba menjadi negara
pertama yang telah memutuskan mata rantai penularan HIV dan sifilis dari ibu ke
anak. Pada Juni 2016, 3 negara lainnya seperti Armenia, Belarus dan Thailand
mengikuti jejak keberhasilan Kuba.
10.
HIV merupakan faktor terbesar penyebab infeksi
TBC. Pada tahun 2015, sekitar 1,2 juta (11%) dari 10,4 juta orang dengan
penyakit TBC diseluruh dunia terinfeksi HIV. Pada tahun yang sama sekitar
390.000 kematian akibat TBC terjadi pada penderita HIV. WHO di wilayah Afrika
menghitung sekitar 75% kematian akibat TBC yang disertai HIV. (rcp)
SUMBER: WHO Website accessed on Dec 2nd 2016 (15.00)
Komentar
Posting Komentar